Selasa, 04 September 2018

cara menyimpan foto profil dari line

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Hmmm sudah lama nggak post apa-apa nih, maklum saya orangnya rajin mager haha. Beside that, actually I don't know apa yang harus ditulis buat dipost (malas mikir) lol..

Malam ini nih, kebetulan nggak ada tugas kuliah yang sifatnya penting dan mendesak alias buat besok (kalau untuk lusa atau hari-hari setelahnya yahhh nantilah baru dipikirkan hahaha, so belum feel sleepy juga, maka dengan rasa rajin yang entah lahir dari mana, I will post something.

Ceritanya yah tadi waktu di kampus saya instal aplikasi line, tujuannya sih hanya untuk bisa baca webtoon haha, setelah udah login (ada akun lama) iseng saya buka-buka profil saya, dan taraaaaaaaaa...... dum dum dum trrrrr hahaha
saya menemukan sebuah foto saya yang udah lama tuh foto saya cari-cari di ponsel maupun pc saya dan nggak ketemu. Nah, spontan langsung pengen download. Sayangnya di situ nggak tersedia pilihan download, yang ada hanya pilihan hapus, duh.. .

Putus asa? nggaklah wkwk. Setelah berdiskusi dengan internet melalui laptop kesayangan haha nah saya dapat deh caranya (dalam bahasa Inggris). Jadi sekarang pengen post ini buat yang fans berat sama bahasa Indonesia (but sorry, bahasa Indonesia saya nggak pernah dapat nilai tinggi haha)
Udahan kali yah ceritanya, banyak yang nggak sabar nih kayaknya. 

Ok, langsung saja ini dia caranya:
1. Buka file manager/ penyimpanan ponsel Anda. (bagi yang memakai SD card, silahkan buka penyimpanan SD card, bagi yang tidak cukup buka penyimpanan ponsel)
2. Pilih menu "Android"
3. Terus "data"
4.  Klik "jp.naver.line.android"
5. Kemudian "storage"
6. Klik "toyboxing"
7. Terakhir menu "line"
8. Ubah semua file menjadi berformat "jpg"
9. Nah, sekarang udah bisa dilihat tuh gambar-gambarnya, termasuk gambar yang ingin kita save.

Sekian yah untuk kali ini, semoga bermanfaat bagi semua. Apabila ada yang ingin ditanyakan silahkan tinggalkan komentar yang positif.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Rabu, 12 Oktober 2016

Adab-adab yang Berkaitan dengan Ucapan dan Lisan dalam Islam

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Pada kesempatan ini saya akan menuliskan tentang adab-adab ucapan dan lisan, dimana sebaiknya kita terapkan dalam kehidupan kita sehari-harinya. langsung saja, sebagai berikut:
  • Jangan mengatakan apa yang tidak diketahui. Sangat besar murka Allah atas orang yang mengatakan apa yang tidak dilakukannya. (Al-Qur'an)
  • Setiap perkataan akan dicatat oleh Malaikat Rakib dan Atid as.. (Al-Qur'an)
  • Kebanyakan manusiamasuk neraka disebabkan mulut dan kemaluan. (Tirmidzi)
  • Wajib jujur dalam setiap perbuatan dan pembicaraan. Orang jujur akan mudah menuju syurga. (Muslim)
  • Hendaknya bertutur kata dengan lembut, walaupun kepada penjahat. Orang yang bersikap lemah lembut kepada orang lain, Allah akan balas dengan kelembutan pula. Dan yang bersikap kasar kepada orang lain, Allah akan membalasnya dengan kekasaran pula. (Muslim)
  • Boleh bersenda gurau, tetapi jangn terlalu berlebihan dan jangan ada bohong di dalamnya. (Tirmidzi, Ahmad, Thabrani)
  • Allah paling membenci orang yang berlagak fasih berbicara dan yang pintar bersilat lidah. (Abu Dawud, Tirmidzi)
  • Hendaklah berbicara dengan kata-kata yang mudah dipahami oleh masyarakat umum. (Tirmidzi) *Apabila berbicara dengan seseorang, hendaknya memperhatikan tingkat kepahamannya. Sesuaikan pembicaraan dengan pemahaman lawan bicara. Jangan bicara sesuatu yang tidak sesuai dengan tingkat pemahaman mereka, karena dapat menyebabkan kesalahpahaman.
  • Malu dan sedikit bicara adalah cabang iman. Banyak omong dan pintar bicara adalah cabang nifak. (Tirmidzi) *Maka jangan mengatakan  semua yang kita ketahui. Cukup seseorang itu dikatakan pembohong besar, jika ia selalu mengatakan apa yang ia ketahui. (Muslim, Abu Dawud, Hakim)
  • Jangan banyak bertanya mengenai sesuaatu yang tidak perlu.(Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Abu Dawud)
  • Jangan bersuara terlalu keras. Jangan pula berbicara terlalu pelan sehingga tidak terdengar oleh yang lainnya. (Baihaqi)
  • Ketika mendapat musibah disunnahkan untuk membaca: innalillahi wainna ilaihi raaji'uun, "Sesungguhnya kita milik Allah, dan kita akan kembali kepada-Nya." Lalu berdoa, "Ya Allah, disisi-Mu lah aku mengharap pahala dengan sebab musibah (yang menimpaku), maka berikanlah pahala kepadaku di dalamnya dan gantikanlah untukku dari sebab musibah itu dengan yang terbaik." (Tirmidzi, Ahmad)
Ucapan dan perkataan yang dilarang:
  • Haram berbohong. Boleh berbohong jika: 1) Dalam peperangan, 2) Agar berdamai antara yang bertengkar, 3) Menjaga keutuhan suami istri. (Muslim)
  • Bohong yang terbesar adalah: 1)Mengaku keturunan seseorang, padahal bukan, 2) Mengaku bermimpi sesuatu yang tidak ia impikan, 3) Berbohong dengan mengatasnamakan Nabi SAW.
  • Dilarang mencaci sesama muslim. Siapa yang memulai lebih dulu adalah lebih besar dosanya. (Muslim)
  • Haram membicarakan aib orang lain. Kalaupun benar, berarti ia telah mengghibah. Jika salah berarti ia telah memfitnah. Sebaliknya wajib menutupi aib sesama muslim. Barangsiapa menutupi aib saudaranya, Allah akan menutupi aibnya di akhirat. (Muslim)
  • Penebus ghibah adalah istighfar sebanyak-banyaknya. (Hakim)
  • Jangan sekali-kali mengutuk binatang. Binatang yang dikutuk menjadi benar-benar terkutuk. Dan jangan katakan, "celaka engkau", dengan nada mengutuk. Orang yang biasa mengutuk tidak akan memberi syafaat dan tidak bisa menjadi saksi di akhirat.(Muslim)
  • Haram berwajah dua, yaitu kepada A membicarakan keburukan B dan kepada B membicarakan keburukan A, sehingga terjadi perpecahan diantara A dan B. (Muslim)
  • Jangan memanggil Raja di raja kepada seseorang. Raja di raja hanya Allah SWT.. (Bukhari, Muslim)
  • Jangan menyebut kepada orang munafik, 'sayyid atau tuan.' (Abu Dawud)
  • Haram mengatakan kepada orang muslim, 'hai kafir...' Ucapan itu akan berbalik kepada pemanggilnya. (Bukhari, Muslim)
  • Jangan menghina sesama muslim. (Bukhari, Muslim). *Setiap mukmin wajib dimuliakan karena di dalam hati mereka  ada kalimat Laa Ilaha Illallah.
  • Jangan mengatakan 'sial aku...'. (Muslim) *Ucapan tersebut menunjukan kita tidak rela atas keputusan Allah dan menunjukan bukan sifat orang beriman.
  • Jangan mencaci pembantu dan orang yang sudah mati. Dan jangan memaki angin, hujan, serta halilintar. Itu adalah peringatan Allah bagi kita. (Tirmidzi)
  • Jangan memaki ayam jantan, karena ia biasa membangunkan manusia untuk sholat. (Abu Dawud)
  • Jangan menghina tahun. (Muslim)
  • Jangan mengatakan, "akan kukerjakan besok..." seolah-olah pasti besok ia masih tetap hidup. Hendaknya mengucapkan 'InsyaAllah..." (Al-Qur'an)
  • Jangan mengatakan mengenai seseorang, 'Dia tidak akan diampuni oleh Allah...,' walaupun ia pendosa besar. Allah sajalah yang berhak mengampuni atau tidak. (Muslim, Thabrani)
  • Jangan memanggil kepada majikan dengan sebutan: 'Rabbii, pengasuhku atau pemeliharaku'. Sebutan itu hanya milik Allah SWT.. Panggilah dengan sebutan 'tuanku'. Dan jangan memanggil pembantu atau orang bawahan dengan sebutan 'hambaku'. Hanya kepada Allah manusia boleh menghambakan dirinya. Panggillah dengan sebutan 'pembantuku'. (Ahmad)
  • Jangan menyebut seseorang dengan perkataan: 'Hai orang yang suka membujang (tidak kawin-kawin)...' (Baihaqi)
  • Jangan mengatakan: 'kalau saja begini, kalau saja begitu...' Ini akan membuka pintu setan untuk menggoda. (Hakim)
  • Jangan mengatakan: 'terserah kamu...', tetapi harus diiringi dengan tambahan 'terserah Allah selebihnya terserah kamu..', atau 'menurut kehendak Allah, kemudian menurut kehendakmu' atau 'karena pertolongan Allah, kemudian karena pertolonganmu'. (Abu Dawud)
  • Jangan mengucapkan kata-kata jorok dan tidak sopan, karena ucapan-ucapan itu akan mengeraskan hati. Keras hati membawa kepada dosa, dan dosa membawa kepada neraka. (Bukhari, Muslim, Nasa'i, Tirmidzi)
Demikian adab-adab ucapan dan lisan, semoga bermanfaat bagi kita semua, Aamiin.. .
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Tujuh Golongan yang dinaungi Allah pada Hari Kiamat

 Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.. .


Sabda Rasulullah SAW: "Tujuh golongan yang dinaungi Allah di hari kiamat yang tiada tempat berteduh selain yang diizinkan-Nya, pemimpin yang adil, pemuda yang tumbuh dengan beribadah pada Tuhannya,orang yang mencintai masjid, dua orang yang saling menyayangi karena Allah, bersatu karena Allah, dan berpisah karena Allah, orang yang diajak berbuat hina oleh wanita cantik dan kaya namun ia berkata: 'aku takut pada Allah', pria yang sedekah dengan sembunyi-sembunyi, dan orang yang ketika mengingat Allah dalam kesendirian berlinang airmatanya," (Shahih Bukhari).
Ada beberapa faedah yang bisa kita petik dari hadits di atas, yaitu:
1.) Seorang pemimpin (imam) yang adil. pemimpin yang adil bukan hanya dicintai rakyatnya, melainkan dicintai pula oleh Allah dan berhak mendapatkan naungan-Nya di hari kiamat nanti. Pemimpin di sini bisa saja presiden, gubernur,  bupati, camat, lurah atau kepala rumah tangga (suami/ayah). Karena setiap kita adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan dimintai Allah SWT pertanggung jawabannya kelak. Untuk itu, seorang pemimpin harus bertindak adil sehingga semua orang yang dipimpinya bisa merasakan pelayanan yang maksimal dan penegakan ketentuan yang benar.
2.) Pemuda maupun pemudi yang tumbuh dalam keadaan selalu beribadah kepada Allah. Jiwa seorang pemuda maupun pemudi cenderung suka bersenang-senang. Karena itu, ia 'memaksa' hati dan raganya untuk sibuk beribadah kepada-Nya, itu pertanda betapa kuat ketakwaan pada dirinya. Maka pantaslah baginya naungan Allah kelak. Masa muda adalah masa dimana syahwat sedang memuncak sehingga tidak jarang banyak pemuda terjerumus dalam kemaksiatan. Pemuda yang mampu mengisi hari-harinya dengan ibadah adalah yang terselamatkan di hari kiamat. Sebagaimana kisah Ashabul Kahfi (para pemuda kahfi) yang menghindari kezaliman penguasa untuk menyelamatkan aqidah mereka.
3.) Seseorang yang hatinya terikat dengan masjid. "Maknanya adalah sangat mencintai masjid dan selalu menjaga shalat jamaah di dalamnya. Dan maknanya bukanlah selalu duduk di masjid." (Syarh Shahih Muslim juz 3 hal.  481). Karena itu, siapa yang menjaga shalat jamaah di masjid, selalu merasa rindu dengan masjid, senantiasa rindu beribadah di dalamnya. Orang yang tidak akan melewatkan setiap kesempatan untuk memakmurkan masjid dengan ibadah dan amal-amal shalih, terutama dengan shalat berjama'ah. Hatinya selalu 'risau' bila jauh dari masjid, dan merasa sedih bila tak bisa mendatanginya di waktu-waktu shalat berjama'ah dan ketika majelis ta'lim diadakan.
4.) Dua orang yang saling mencintai karena Allah dan berpisah karena Allah. "Maksudnya yaitu mereka berdua senantiasa dalam kecintaan karena agama. Mereka tidak memutus kecintaan itu karena alasan duniawi, baik mereka berkumpul sebenarnya (secara fisik) atau tidak, sampai maut memisahkan mereka berdua." (Fathulbari juz 2 hal. 485 Maktabah Syamilah). Inilah cinta yang dimiliki para pecinta di jalan-Nya. Cinta yang dibangun di atas kecintaan karena-Nya. Bukan cinta yang tumbuh karena tujuan duniawi dan jauh dari tendensi pribadi. berkumpul dan berpisah karena Allah. Tingkatan hubungan keimanan tertinggi adlah cinta karena Allah dan benci karena Allah. Bila dua orang saling mencintai karena masing-masing selalu menjaga kecintaannya pada Allah, bertemu dalam kerangka mengingat Allah dan berpisah dengan tetap dalam zikir pada Allah maka keduanya akan selamat di hari kiamat.
5.) Seorang lelaki yang diajak wanita cantik untuk berzina untuk berzina dan menjawab, "sesungguhnya aku takut kepada Allah."
"Karena sesungguhnya kejadian itu bisa saja terjadi pada perempuan yang diajak (berbuat zina) oleh seorang raja yang tampan, misalnya, lalu ia menolak ajakan tersebut karena takut kepada Allah walaupun ia memiliki hasrat untuk itu." (Fathulbari juz 2 hal. 485)
"Dan janganlah kalian mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji, dan suatu jalan yang buruk." (QS. Al Isra': 32)
6.) Sedekah secara sembunyi-sembunyi sehingga tangan kiri tidak tahu apa yang dilakukan tangan kanan. "Perkataan Nabi: ''Hingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang dikeluarkan tangan kanannya'." Maksudnya sangat merahasiakan sedekah dan menjauhkannya dari kemungkinan timbulnya riya' (ingin dilihat dan dipuji).
7.) Seseorang yang menangis karena mengingat Allah dan rasa takutnya kepada Allah. 
"Sesungguhnya mereka adlah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdoa kepada Kami dengan harap-harap cemas. Dan mereka adlah orang-orang yang khusyu' kepada Kami." (QS. Al-Anbiya': 90)
"Ada dua mata yang tidak akan dijilat api neraka; mata yang menangis karena takut kepada Allah dan mata yang terjaga di jalan Allah." (HR. Tirmidzi no. 1563 Maktabah Syamilah).
Dzikir bagi orang beriman ibarat nafas bagi makhluk hidup, ketika seseorang tidak leas dari zikir baik di siang maupun di malam hari maka seolah makhluk hidup yang selalu bernafas bebas. Mengingat Allah hingga meneteskan airmata adalah sesuatu yang sulit, kecuali bagi orang yang hatinya telah lunak oleh hidayah Allah. Sebagaimana ciri orang beriman, ketika mendengar kalimat Allah maka bergetarlah hatinya dan ketika mendengar Al-Qur'an maka bertambahlah iman mereka. (HR. Bukhari & Muslim).

Semoga kita semua termasuk dalam golongan orang-orang yang dilindungi Allah di hari akhir dan dari sengatan api neraka. Aamiin. Wallahu;alam.

*Demikian postingan saya yang pertama ini, semoga memberi manfaat, InsyaAllah.. .